MINGGU AKHIR TAHUN GEREJA (MENGENANG ORANG YANG SUDAH MENINGGAL) EVANGELIUM : KOLOSE 1:11-20
KOLOSE
1:11 dan
dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung
segala sesuatu dengan tekun dan sabar,
1:12 dan mengucap
syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian
dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
1:13 Ia telah
melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan
Anak-Nya yang kekasih;
1:14 di dalam Dia
kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
1:15 Ia adalah
gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan,
1:16 karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di
bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia.
1:17 Ia ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
1:18 Ialah kepala
tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang
mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
1:19 Karena
seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
1:20 dan oleh
Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi,
maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib
Kristus.
PENGIKUT YESUS YANG MASIH HIDUP DI DUNIA DAN YANG
SUDAH
MENINGGAL SATU DALAM TUHAN YESUS KRISTUS, DAN SAMA
SAMA MEWARISI APA YANG
SUDAH DISEDIAKAN TUHAN BAGI ORANG
YANG KUAT IMAN, MISIONER, MODERN DAN
DEDIKATIF
1.
Sewaktu perikop lain dari Surat Paulus ke Jemaat
Kolose ditafsirkan untuk bahan khotbah di minggu-minggu sebelum minggu ini,
telah diberikan penjelasan untuk memahami latar belakang surat ke jemaat Kolose
dan tentang kota Kolose. (Sangat menolong apabila penjelasan-penjelasan itu
dibaca ulang sebelum berusaha menemukan makna yang terkadung dalam perikop ini).
2.
Minggu tgl 20 Nopember 2016 merupakan minggu
mengenang pengikut Yesus Kristus, yang sudah meninggal, dan diyakini sudah
berada di sorga dalam pemeliharaan
TUHAN. Dan juga mengenang saudara-saudara yang karena dosanya yang tidak
sempat diminta pengampunannya sedang berada di neraka. Mereka semua sedang
menanti hari kebangkitan orang mati untuk penentuan siapa-siapa yang akan
memasuki kematian kedua dan kehidupan kedua di bumi baru yang disediakan oleh
TUHAN Yesus Kristus. Dalam pengenangan ini, diminta merenungkan perikop Kolose
1:11-20 yang penuh makna dan penguatan
iman, pengharapan dan kasih serta damai sejahtera, bagi setiap orang beriman.
3.
Dapat menerima segala hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna dan dapat memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik
dan bertumbuh dalam pengetahuan yang
benar tentang Allah, merupakan hal-hal yang dimohon oleh rasul Paulus
kepada TUHAN agar diberikan TUHAN kepada
semua anggota jemaat Kolose atau kepada para pengikut Yesus Kristus. Empat hal
ini memberikan penguatan yang luar biasa bagi setiap orang percaya untuk
sanggup menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar. Hikmat adalah kemampuan untuk menentukan mana yang terbaik bagi kehidupan
manusia sesuai dengan kehendak TUHAN dan kehendak kemanusiaan. Pengertian yang benar adalah pengetahuan
dan pemahaman yang tidak menyesatkan manusia dan sangat berguna untuk ibadah
dan ip-tek. Buah dalam segala pekerjaan
yang baik adalah keberhasilan membuat ada karya-karya yang terandalkan demi
perbaikan hidup kemanusiaan dan demi
pemuliaan TUHAN. Pengetahuan yang benar
tentang TUHAN adalah semua ilmu yang mendukung iman yang berdasarkan
kesaksian kitab Suci Alkitab. Memiliki hal-hal tersebut pasti memberi kekuatan
menanggung beban hidup dan segala dampak akibat beriman kepada TUHAN Yesus Kristus.
TUHAN Yesus Kristus menganugerahkan empat energi kekuatan itu kepada setiap
pengikut-Nya. Tetapi sangat disayangkan, sering pengikut TUHAN Yesus Kristus
kurang terampil menggunakan dan memberhasilkannya, sehingga pengikut Yesus itu
menjadi kepayahan dan kelelahan serta merasa seolah-olah tidak memiliki
apa-apa, yang mengakibatkan kurangnya rasa syukur kepada TUHAN Yesus Kristus.
Siapa yang terampil dan mahir menggunakan empat hal itu dalam hidupnya, pasti
dia akan bersyukur dengan penuh sukacita kepada TUHAN yang menganugerahkannya
kepadanya. Dengan bermodalkan empat hal tersebut (yaitu: hikmat, pengertian
yang benar, buah dalam segala pekerjaan yang baik, dan pengetahuan yang benar
tentang TUHAN) setiap orang percaya “mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam
kerajaan terang”. Kerajaan terang itu meliputi Kerajaan TUHAN di bumi dan di
Sorga. Bagian (atau yang menjadi milik) orang kudus itu terdiri dari: (1)
kelepasan dari kuasa kegelapan; (2) menjadi kerajaan warga Kerajaan TUHAN Yesus
Kristus; dan (3) penebusan dengan pengampunan dosa. Karya-karya inilah yang
dibuat Yesus Kristus dalam hidup-Nya di Galilea dan Yudea, melalui
penderitaan-Nya menuju salib, kematian-Nya di Salib, penguburan-Nya,
kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke sorga, dan dianugerahkan kepada setiap
orang percaya, yang masih hidup di dunia ini dan yang sudah berada di sorga/Firdaus.
Orang yang tidak menyambut karya TUHAN Yesus Kristus ini dikategorikan sebagai
orang yang berdosa kepada ROH KUDUS, dan orang ini menjadi penghuni neraka.
Pengikut Yesus Kristus yang masih hidup sekarang yang sudah di Firdaus
dipersatukan oleh ROH KUDUS dalam kepemilikan anugerah TUHAN Yesus Kristus ini.
Para pengikut TUHAN Yesus Kristus yang sudah berada di sorga memiliki “harta”
ini selamanya, dan pengikut TUHAN Yesus Kristus yang masih hidup sekarang,
diharapkan terus memiliki “harta” ini sampai masing-masing menghembuskan
nafasnya yang terakhir (wafat), lalu diperkenankan memasuki Firdaus untuk
memilikinya terus selamanya.
4.
Manusia, yang merindukan kehidupan yang terbaik
di dunia/bumi dan kehidupan yang terindah di Sorga/Firdaus, sangat tepat
apabila ikut serta dalam arak-arakan orang yang dianugerahi “harta”/milik yang
dari TUHAN Yesus Kristus ini. Apa dan Siapakah TUHAN Yesus Kristus itu,
rupanya? Sungguh sangat mendalam apa yang dikatakan rasul Paulus dalam
Kol.1:15-20 tentang Yesus Kristus. Pengetahuan seperti itulah pengetahuan yang
benar tentang TUHAN Yesus Kristus. Di sana Paulus menegaskan bahwa TUHAN Yesus
Kristus adalah: (1) satu-satunya yang mampu memberikan dan menjamin terjadinya empat
hal itu bagi orang yang menyambut anugerah itu. (2) TUHAN Yesus Kristus adalah
“gambar Allah yang tidak kelihatan, (3) yang sulung, (4) lebih utama dari
segala yang diciptakan, karena di dalam DIA-lah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. (5) Yesus Kristus ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
5.
Kalau isi Kol.1:15-18 ini dengan isi Amsal
8:22-31 dapat dikatakan, bahwa rasus Paulus mencoba merumuskan isi Amsal
8:22-31 dalam konteks iman kepada Yesus Kristus, sebagai Anak Tunggal Bapa,
Khalik alam semesta. Dari paparannya itu, rasul Paulus memahami dan mengimani
bahwa TUHAN Yesus Kristus (Anak Allah) melebihi lagi dari “Hikmat”, yang
merupakan “anak kesayangan” dan “kesenangan” Yahowa (bd. Ams.8:30a). Hikmat
adalah yang diciptakan Yahowa sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai
perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala (Ams.8:22), sedangkan Yesus Kristus
adalah “gambar Allah”, yang sulung (Yunani: prototokos;
Ibrani: bekȏr), (= yang lebih utama)
dari segala yang diciptakan. Sebelum Yahowa menciptakan isi alam semesta,
Hikmat itu sudah dibentuk pada mula pertama dan telah lahir, dan pada waktu
proses penciptaan itu Hikmat itu ada di sana, sedangkan – mengikuti iman rasul
Paulus – di dalam Yesus Kristus lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada
di sorga dan yang ada di bumi dan lain-lain. “Segala sesuatu diciptakan oleh
Dia (=Yesus Kristus) dan untuk Dia” (Kol.1:16b). Ia ada terlebih dahulu dari
segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (Kol. 1:17). Keterlebih-dahuluan
Yesus Kristus dari segala sesuatu masih melebihi “keterlebih-dahuluan Hikmat
dari isi alam semesta yang diciptakan TUHAN Yahowa. Yang diciptakan TUHAN
Yahowa itu tidak disebut ada dalam “Hikmat” yang dipersonifikasi itu, tetapi menurut
Kolose, yang diciptakan Yahowa itu ada di dalam Yesus Kristus dan diciptakan
oleh TUHAN Yahowa dalam Yesus Kristus. Berdasarkan pemahaman ini dapat
dikatakan bahwa Yahowa adalah TUHAN
Yesus Kristus menciptakan alam semesta serta segala isinya dengan segala
macamnya, dan juga menciptakan
kelepasan, penebusan dengan pengampunan dosa dan mendirikan Kerajaan
Anak Allah yang dikasihi Yahowa. Warga Kerajaan-Nya di bumi adalah semua umat
manusia, tetapi warga Kerajaan-Nya di Sorga adalah orang yang menyambut
kelepasan, penebusan dengan pengampunan dosa dan pola hidup dalam Kerajaan itu.
Apa maknanya itu dalam “mengenang orang-orang yang sudah meninggal dunia”?
Para pengenang (Huria Kristen yang ada sekarang) diminta meyakinkan dirinya
masing-masing bahwa dirinya dan para saudara yang sudah meninggal itu adalah
ciptaan yang diciptakan Yahowa dalam Yesus Kristus. Mereka semua adalah
sama-sama jemaat Yesus Kristus, di mana Yesus Kristus menjadi kepala. Itu
menjadi jaminan bahwa kehidupan umat Kristen paska (sehabis) kehidupan di dunia
ini dijamin dan akan ternikmati dengan baik, sebagaimana para pendahulunya
telah menikmati. Mengenang para pengikut Yesus Kristus yang telah berada di
sorga, berarti ingin meningkatkan tekad untuk setia mengikut Yesus Kristus,
sehingga mereka juga berhasil masuk sorga, dan benar-benar memiliki empat
hal-hal yang merupakan energi untuk kekuatan menanggung segala sesuatu risiko
karena mengikut Yesus Kristus dan tiga harta/bagian yang dianugerahkan TUHAN
Yesus Kritus. Empat hal itu terdiri dari: hikmat, pengertian yang benar, buah
dalam segala pekerjaan yang baik, dan pengetahuan yang benar tentang TUHAN.
Tiga harta/bagian itu: (1) kelepasan dari kuasa kegelapan; (2) kewargaan dalam
Kerajaan TUHAN Yesus Kristus; dan (3) penebusan dengan pengampunan dosa.
6.
Selain pengenalan tentang TUHAN sebagai pencipta
dan pemberi anugerah, rasul Paulus juga memaparkan pengetahuannya yang benar
tentang TUHAN dalam hubungan-Nya dengan umat Kristen (para pengikut-Nya). Menurut
iman Kristen, jemaat (kumpulan umat Kristen) adalah tubuh Kristus, dan Yesus
Kristus adalah kepala tubuh tersebut. Keutamaan Yesus Kristus dalam segala
sesuatu bukan hanya karena DIA “yang sulung” dalam pekerjaan TUHAN Yahowa dalam
mencipta alam semesta dan segala isinya serta segala yang ada, tetapi juga
karena DIA “yang sulung” (prōtotokos;
bekȏr), yang pertama bangkit dari antara orang mati; seluruh kepenuhan
Allah berkenan berkenan diam di dalam DIA. Kalau kepala jemaat bangkit dari
kematian, tentu saja tubuh-Nya mengikut
bangkit dari kematian. Karena Kepala tidak terpisahkan dari tubuh. Hal
ini terbandingkan kepada proses kelahiran manusia dari rahim ibu yang
melahirkannya. Yang pertama lahir (keluar) dari rahim adalah kepala, lalu
diikuti tubuh anak yang lahir itu. Kalau kepala putus dari tubuh, maka dua
bagian itu akan mati dan tidak hidup. Kesulungan dalam kebangkitan itu juga
meliputi arti bahwa Yesus Kristus lah yang memungkinkan orang lain bangkit dari
kematian. Sebelum Yesus bangkit dari kematian, sudah ada orang yang bangkit
dari kematian. Misalnya Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus Kristus dari
kematian. Selain itu ada juga manusia yang bangkit dari kematian, karena
sewaktu Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya, “kuburan-kuburan terbuka dan
banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit”; “dan sesudah kebangkitan
Yesus, mereka pun keluar dari kubur dan menampakkan diri kepada banyak orang”
(Mat.27:52-53). Semua itu diberitakan untuk meyakinkan semua umat manusia bahwa
Yesus Kristus adalah “yang sulung” dalam hal kebangkitan dari kematian, untuk
memasuki kehidupan baru yaitu kehidupan sorgawi, baik di bumi dan penuh
kesempurnaan di Sorga/Firdaus. Kebangkitan Yesus Kristus menjadi jaminan yang
tak terbantahkan untuk kebangkitan orang dari kematian. Mereka bangkit untuk
menerima penghakiman dari Yesus Kristus, sebagai saat penentuan apakah yang
bangkit itu akan dimasukkan kehidupan kekal sorgawi atau harus dijatuhkan ke kematian kedua yaitu
neraka kekal. Kesetiaan hidup umat Kristen mengikuti Hukum-hukum Kristus selama
berada di bumi/dunia ini sebagai jawaban terhadap anugerah TUHAN Yesus Kristus,
menjadi jaminan untuk lolos memasuki Firdaus/Sorga dan lolos dalam penghakiman
terakhir, di mana Yesus Kristus sebagai Hakim Tunggalnya, untuk selanjutnya
memasuki kehidupan kekal sorgawi. Anggota jemaat Kristen yang hidup sekarang dan
yang sudah meninggal dunia sama-sama menunggu hari penghakiman terakhir
tersebut. Kejadian hari kedatangan Kristus dan kebangkitan orang dari kematian
digambarkan dalam 1 Tes. 4:13-18. Berdasarkan harapan-harapan ini, patutlah
umat Kristen yang hidup sekarang punya kekuatan penuh dan sukacita dalam hidup
yang mengharapkan kebangkitannya kelak. Kebangkitannya menuju Firdaus akan
segera terjadi sebagaimana TUHAN Yesus Kristus katakan kepada orang yang
tersalib di sebelah kanan-Nya, yang menyerahkan dirinya kepada TUHAN Yesus
Kristus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk.23:17). Pada hari saat mana seorang yang mati di dalam
Kristus diserahkan kepada TUHAN Yesus Kristus sewaktu penguburannya, hari itu
(saat itu) orang itu bersama-sama dengan Yesus Kristus di Firdaus. Inilah
penguatan bagi semua pengikut Yesus Kristus.
7.
Karya TUHAN Yesus Kristus ini mendamaikan semua
pengikut-Nya yang setia, walau dia berasal dari sekte Kristen yang manapun
dalam hidupnya di bumi. Penebusan, pengampunan dosa, kelepasan (keselamatan)
serta pemberian kewargaan sorgawi di Kerajaan TUHAN Yesus Kristus, yang dihasilkan-Nya
dalam peristiwa salib yang dialami-Nya, mendamaikan setiap pengikut-Nya yang
setia kepada diri Yesus Kristus, yang masih hidup di bumi maupun yang sudah hidup di sorga. Jemaat
Kristen yang dulunya jauh dari TUHAN (yang dituduh saudara-saudaranya sebagai
sesat) dan jemaat Kristen yang dekat dengan TUHAN Yesus Kristus (yakni yang
berpegang teguh pada ajaran Kitab Suci Alkitab), bahkan orang yang pernah
menjadi anti – Kristus, semuanya diperdamaikan oleh Yesus Kristus, setelah
mereka semua bersedia menikmati
penebusan, pengampunan dosa, kelepasan (keselamatan) serta kewargaan
sorgawi di Kerajaan TUHAN Yesus Kristus. Langkah utama agar bisa menikmatinya
semaksimal adalah “pertobatan” yang terus menerus atau berkelanjutan.
“Bertobat” berarti mengaku Yesus Kristus TUHAN, dan menyambut, menghayati dan
mengamalkan karya-karya Yesus Kristus.
Itu artinya “beriman” kepada Yesus Kristus. Orang yang telah mati dalam
Kristus telah menyelesaikan perjuangannya hidup dalam “pertobatan” tersebut,
dan berhasil hidup kudus, dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan Kristus
(Kol.1:22b). Pengikut Yesus yang sedang hidup sekarang ini perlu “tekun dalam
iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan
Injil, yang telah didengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah
langit” (Kol.1:23); perlu hidup kudus, tak bercela, tak bercacat di hadapan
Yesus Kristus dan di tengah masyarakat.
8.
Mengenang dan mengingat orang yang sudah
meninggal di zaman sekarang berarti merenungkan bahwa semua yang telah mati
dalam Kristus telah berhasil menjaga/memegang mahkota yang telah dianugerahkan
TUHAN Yesus Kristus kepada mereka sewaktu/selama hidupmereka, sehingga tidak
hilang dan tidak ada yang mengambil dari padanya. Merekalah yang telah hidup
dalam makna kelepasan/keselamatan, penebusan dengan pengampunan dosa dan kewargaan dalam Kerajaan Sorgawi
Yesus Kristus di bumi dan di sorga. Dalam hidup mereka di bumi mereka memiliki
hikmat, pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak TUHAN yang
sempurna, memberi buah yang baik dalam
segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang
Allah. Dalam mengenang mereka yang sudah meninggal, pengikut TUHAN Yesus
Kristus yang hidup sekarang ini bercita-cita dan bertekad untuk memiliki
hal-hal (yang disebut di atas) yang sudah dimiliki para pendahulu mereka yang
sekarang sudah berada di sorga. Selamat berakhir Tahun Gerejawi dan sekaligus
mengheningkan cipta, mengenang orang yang sudah meninggal dunia. TUHAN Yesus
Kristus menyertai dan memberkati. Amin.
Pematangsiantar, tgl. 3 Nopember 2016. Pdt. Langsung Maruli Basa Sitorus
(Pdt. LaMBaS)