MINGGU KAMIS PERINGATAN HARI KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA 1 MARET 2016, EVANGELIUM: EF.1:15-23

06.36.00 0 Comments A+ a-

EFESUS

1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
1:16 aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
KRISTUS MEMENUHI SEMUA DAN SEGALA SESUATU
KRISTUS MENGGOKI SALUHUT DOHOT SUDE NASA NA ADONG

1.       Selain Kristen, ada juga kelompok beragama lain yang merayakan kenaikan nabi penganjur agama mereka ke sorga atau ke lapis tertinggi dari langit, di atas langit  lapis ketujuh. Mereka percaya, bahwa penganjur agama mereka di malam hari pergi ke Yerusalem dengan mengendarai seekor burung. Lalu dari  Bait Allah Yerusalem beliau naik ke langit (sorga), hingga mencapai tingkat (lapis) yang paling tinggi, di atas langit lapis ketujuh. Tujuan kepergian beliau ke tempat tertinggi itu adalah untuk menemui “yang tertinggi” di tempat itu. Menurut mereka, beliau bertemu di sana dengan malaikat Jibril, lalu beliau mendapat perintah untuk menegakkan lima waktu berdoa setiap hari bagi umat pengikutnya. Lalu  beliau kembali ke bumi, dan melaksanakan perintah tersebut. Kemudian beliau menganjurkan agar semua pengikutnya mendoakan beliau agar suatu saat kelak diperkenankan Allah masuk ke tempat (sorga) itu nantinya.  Menurut tradisi mereka, malaikat Jibril inilah yang disebut Kristen sebagai Roh Kudus dalam peristiwa dikandungnya Yesus di rahim Maria.  Bagi mereka Jibril yang bekerja sehingga Isa al-Masih ada dalam kandungan Maria (Miryam). Makanya Yesus (Isa), setelah wafat, dia berada di tingkat teratas dari lapisan langit, di mana Jibril berada atau Allah berada. Jibril adalah malaikat pengawal (suruh-suruhan Allah). Menurut kitab suci mereka, Isa al-Masih  adalah yang paling agung di tempat itu, tetapi sekarang keagungan Isa di tempat itu sudah mulai mereka sangkali, sebagai usaha melawan keyakinan awal mereka dan untuk menjauhkan dari mereka keyakinan umat Kristen, bahwa Yesus (Isa) sudah ada di sorga. Penganjur agama mereka pernah naik ke sorga, tetapi belum tahu pasti kapan kembali kelak  masuk ke sorga. Kenaikan penganjur agama mereka  ke langit di atas langit lapis ketujuh, dan kembali dari sana, dirayakan, demi mengajak umat mereka setia menegakkan ritus berdoa lima kali sehari, demi mendapat pahala yang melimpah dari Allah. Menurut mereka Jibril itu hanya sebagai “penyampai” perintah Allah. Indah dan  lebih meyakinkan memang kalau Allah sendiri yang memerintahkannya. Entah apa urusan Allah waktu itu.

2.       Huria Kristen merayakan Kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Apa gunanya umat Huria Kristen merayakan Kenaikan Isa al-Masih (Yesus Kristus) ke sorga? Hanya karena hal kenaikan-Nya itu diberitakan dalam kitab Injil dan kemudian menjadi bagian dari Pengakuan Iman Rasuli bagi Huria Kristen? Karena sudah diaturkan Huria agar dirayakan? Bukan hanya itu alasannya. Pengikut Tuhan Pengikut Tuhan Yesus merayakannya, untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa DIA yang dulu datang dari sorga dan menyelesaikan misi yang diembankan oleh Allah Bapa kepada-Nya di bumi, di hari kenaikan-Nya DIA kembali pergi ke sorga, dan bertanggungjawab penuh tentang masa depan pengikut-Nya di sorga. Yesus berkata: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” (Yoh. 14:2-3). Bagi setiap yang merayakannya, dipastikan bahwa Andalan-nya (Yesus Kristus/Isa al-Masih) bukan hanya ada/berkuasa di bumi, melainkan juga ada/berkuasa di sorga.  Kenaikan Yesus ke sorga dirayakan, itu berarti merayakan kejayan Tuhan Yesus di bumi dan di sorga.  Kejayaan Yesus di sorga adalah bahwa DIA duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa. DIA naik tahta di sorga, merajai seluruh yang dirajai oleh Allah Bapa. Kepada-Nya diserahkan segala kuasa di sorga dan di bumi.  DIA yang naik ke sorga tidak perlu lagi didoakan para pengikut-Nya agar kelak dimasukkan oleh Allah ke sorga, tetapi DIA yang naik ke sorga itulah yang mendoakan para pengikut-Nya agar dalam perjuangan hidup mereka di bumi, jangan sampai menggagalkan mereka masuk ke sorga. Setiap orang yang merayakannya, dapat mengambil/memiliki harta-harta kekayaan Andalan mereka tersebut di bumi maupun di sorga. Yang perlu, mereka tahu kiat-kiat mengambilnya dan kiat memilikinya. Huria Kristen merayakan kenaikan Yesus ke sorga, agar mereka menyegarkan kembali dalam hidup mereka ajaran dan terutama pesan Tuhan Yesus kepada para muridnya di jam-jam terakhir kebersamaan-Nya dengan para pengikut-Nya. "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk.16:15). “...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat.28:19-20).

3.       Dalam Perjanjian Lama ada dua orang diceritakan naik ke sorga, yaitu Henok dan Elia. "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah" (Kejadian 5:24). “Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai” (2 Raj.2:11).  Tetapi hari kenaikan mereka tidak dirayakan oleh umat manapun. Karena peristiwa itu dicatat, untuk meyakinkan manusia, bahwa ada manusia yang langsung naik ke sorga tanpa terlebih dahulu dikuburkan. Dalam mytologi Yunani diceritakan seorang penghuni dunia para dewa bernama Herakles (cerita ini berasal dari abad ke-8 seb. M. dan populer hingga abad ke 6 seb.M.), turun ke bumi. Di bumi dia memperjuangkan terjadinya hal-hal yang baik bagi seluruh umat manusia ddan di semua segi kehidupan manusia. Dia membela kaum yang lemah dan melawan segala macam kejahatan. Dia dihormati sebagai penegak moral yang sangat baik. Dia juga turun ke dunia orang mati, dan di sana dia mengalahkan komandan dunia orang mati tersebut. Herakles dipuja sebagai seorang yang tidak pernah mati, dan dipandang sebagai pahlawan pembela manusia atau yang sangat mempedulikan kabaikan seluruh kemanusiaan. Dia akhirnya naik dari bumi dan kembali ke dunia para dewa. Dia hidup kekal di sana. Justin, tokoh gnostik, memahami Herakles sebagai “perintis jalan” (proto-type) untuk Kristus. (baca: RGG. 3.Aufl., Sp. 227-228). Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga diceritakan dan ditulis, bukan untuk mengimbangi cerita-cerita “kenaikan orang-orang super” di zaman sebelumnya, tetapi mereka ingin menangkap  makna peristiwa kenaikan Yesus Kristus  untuk kehidupan kemanusiaan.

4.       Untuk perayaan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus tahun 2016, Efesus 1:15-23 ditentukan untuk direnungkan semua Huria Kristen. Inilah perikop yang berisi “doa untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus” (LAI). Paulus mengatakan bahwa dia tekun berdoa kepada Allah (Bapa daripada Tuhan kita Yesus Kristus) agar Tuhan memberi  kepada jemaat Efesus (maupun kepada Huria Kristen yang sekarang) Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Huria Kristen sepanjang masa diharapkan memiliki pengenalan yang benar tentang Yesus Kristus. Paulus mensinyalir, bahwa dari sejak semula (sejak Yesus masih mengajar di Galiea dan Yudea) sampai di masa dia mengabarkan Injil, ada pengenalan yang salah tentang Yesus Kristus. Lawan-lawan Yesus menuduh Yesus mengusir setan (roh jahat) dengan Beelzebul, penghulu setan (Mat.12:22-37). Teman sekampung Yesus tidak mengenal Yesus dengan benar, sebab mereka mengenal DIA hanya sebagai anak tukang kayu, yang ibu serta saudara-saudaranya bersama mereka di kampung itu (Mat.13:53-58). Walaupun Yesus telah memperkenalkan dirinya sebagai “Gembala yang baik” dan memelekkan mata orang buta, banyak di antara orang Yahudi yang mendengar pengajaran-Nya dan menyaksikan mujizat yang diperbuatnya, berkomentar: “Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” (Yoh,10:20).  Kaum Farisi yang anti Yesus sama sekali tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias, dan mereka menuduh Yesus menghujat Allah karena Yesus menegaskan bahwa Diri-Nya adalah Anak Allah (bd. Mat.26:63-67). Yesus disalibkan berdasarkan pengenalan yang salah dari orang Yahudi yang anti Yesus. Pengenalan yang salah tentang Yesus oleh kaum Yahudi yang anti Yesus, terus berlanjut di masa sesudah Yesus disalibkan. Mereka berusaha sekuat tenaga menyebarkan isu bahwa semua tidak benar berita yang dikabarkan para murid Yesus yang memberitakan Injil tentang keselamatan dan pengampunan dosa yang dikerjakan Allah melalui ketersaliban Yesus. Penyangkalan-penyangkalan terhadap Yesus oleh orang Yahudi anti-Yesus terus menyusupi jemaat-jemaat Huria Kristen mula-mula dari sejak semula, bahkan masih terus berlanjut sampai sekarang. Sekarang ini ada miliaran manusia yang mengakui Yesus hanya Mesias, tetapi tidak memuliakannya sebagai Mesias (al-Masih). Mereka menyangkal bahwa Yesus Anak Allah.  Mereka mengenal Yesus dengan salah. Makanya doa seperti didoakan Paulus, masih harus terus didoakan semakin keras sekarang: bahwa huria Kristen mengenal Yesus Kristus dengan benar. Pengikut Yesus tidak boleh asal beriman kepada Yesus begitu saja, tetapi harus benar-benar beriman dan sungguh mengenal Yesus dengan benar.
Injil dan Surat-surat yang ada dalam Kitab Suci Perjanjian Baru memberikan pengenalan yang benar tentang Yesus Kristus. Biarlah setiap anggota Huria Kristen menemukan semua pengenalan yang benar itu dengan membaca Kitab Suci. Di sini hanya dipaparkan beberapa saja, untuk menopang pemahaman tentang isi perikop Efesus 1:15-23.
Para rasul dan para sahabat dekat mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk memberikan pengenalan yang benar tentang Yesus Kristus. Untuk itulah Matius, salah satu rasul Yesus Kristus, menulis kitab Injil Matius. Markus sahabat Petrus menulis Kitab Injil Markus. Lukas sabahat Paulus, menulis kitab Injil Lukas dan kitab Kisah para rasul; dan Yohanes salah seorang dari murid Yesus menulis Kitab Injil Yohanes. Dan 22 surat dari rasul-rasul itu dan satu kitab Wahyu menjadi ukuran pengenalan yang benar tentang Yesus Kristus. Yesus dikandung dari pada Roh Kudus dalam rahim Maria, bukan daripada malaikat Jibril. Yesus adalah Firman (logos) TUHAN yang menjadi manusia (sarx). Allah Bapa dan Anak Allah Yang Tunggal adalah satu (bd. Yoh. 10:30). “Barangsiapa telah melihat Aku (= Yesus), ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Yesus lahir di Betlehem dan dibesarkan di Nazareth. Dari itu Dia disebut juga “tunas Daud”, dan Yesus dari Nazareth (yang juga berarti: Yesus nezer = Yesus adalah tunas). Yesus dibaptis di sungai Yordan, dan menang terhadap godaan Iblis. Yesus memilih murid-murid-Nya sewaktu Dia masih di bumi, maupun setelah DIA di sorga (melalui Roh Kudus). Yesus menyeru pertobatan karena dengan kedatangan-Nya mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, Kerajaan Allah telah datang (bd. Mat.12:28). Yesus mengajar orang banyak tentang “beragama yang benar”: Taurat (syariat) untuk manusia, bukan manusia untuk taurat (syariat). “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”(Mat.12:8). Dalam beragama yang utama adalah HUKUM KASIH AGAVE (Mat.22:37.39) dan HUKUM EMAS (Mat.7:12). Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dari berbagai penyakit yang tidak bisa diatasi dengan pengetahuan manusia. Yesus adalah Anak Allah  (Yoh.10:22-(36)-38), Mesias (Kristus), Anak Allah yang hidup (Mat.16:16), penggenapan dari semua nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang Juruselamat, Hamba Yang menderita. Yesus dari Nazareth benar-benar ditangkap oleh musuh-musuh-Nya di Getsemane, diadili di hadapan Pontius Pilatus, dihukum mati dengan disalibkan di Golgatha, benar-benar mati dan dikuburkan, kemudian bangkit dari kematian di hari ketiga setelah dia dikuburkan, mengajar murid-murid-Nya empat puluh hari lagi setelah kebangkitan-Nya, dan di hari ke empat puluh, DIA naik ke sorga, untuk duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa. Kematian-Nya adalah pengurbanan domba paskah Allah, untuk menebus dosa seluruh umat manusia, dan menangkal “sengat malaikat maut” agar tidak lagi mematikan manusia, dan mengubah kematian jasmani manusia sebagai jalan memasuki kehidupan baru di sorga atau di neraka, bergantung kepada ketentuan Tuhan Yesus Kristus. Kebangkitan-Nya itu adalah deklarasi kemenangan atas kuasa dosa dan Iblis, dan atas kematian karena kutuk terhadap Adam dan keturunan-keturunannya. Yesus naik ke sorga untuk menerima kuasa di sorga dan di bumi, dan duduk di tahta di sorga. DIA menyediakan tempat di sorga bagi pengikut-Nya yang setia, yang mati karena DIA dan yang mati di dalam nama-Nya. DIA lah hakim yang menghakimi orang hidup dan yang mati, yang menentukan siapa yang masuk ke kehidupan kekal sorgawi dan siapa yang masuk ke kehidupan kekal nerakawi.

5.       Untuk dapat mengenal Yesus dengan benar, orang harus meminta Roh hikmat dan wahyu dari TUHAN.  Roh Hikmat adalah Roh Kudus, yang berkenan datang kepada setiap orang yang memanggil-Nya dengan benar dan dengan diri yang benar. Roh Hikmat itu dapat mewahyukan kepada seseorang agar seseorang itu dapat mengerti apa yang dibacanya dalam Alkitab. Kalau tidak begitu, bisa saja pengalaman seseorang itu seperti pengalaman sida-sida dari Etiopia, tidak mengerti yang dibacanya (bd. Kis. 8:26-40).  Bantuan Roh Kudus sangat dibutuhkan mewahyukan pengertian yang benar tentang Tuhan Yesus Kristus.  Roh Kudus bisa menggerakkan seseorang membantu yang rindu memahami kesaksian yang benar tentang Tuhan Yesus Kristus. Orang yang digerakkan Roh Kudus (Roh Hikmat) itu mendapat wahyu dari TUHAN. (Para pemberita Firman/pemberita Injil merupakan orang yang diberi wahyu oleh TUHAN). Dengan bantuan wahyu dari Roh Kudus, hati bisa menjadi terang dan pengenalan tentang Yesus menjadi terang. Bila pengenalan akan Yesus sudah terang dalam diri pengikut Yesus, maka apa pengharapan yang terkandung dalam panggilannya menjadi pengikut Yesus juga menjadi terang dan jelas. PENGHARAPAN pengikut Yesus sangat jelas, tidak kabur dan tidak diragukan sedikitpun. Karena pengharapannya, pengikut Yesus tidak pernah mengatakan: “Mungkin saya ke sorga”, tetapi menegasakan: “Pasti saya ke sorga!”.  Yang berpengharapan tidak mengatakan: it may be happen;  “May be”, tetapi mengatakan: It is true, really true.  What I hope, is really true. Siapa yang ragu, dia akan takut melangkah.  Mengapa pengharapan pengikut Yesus sungguh begitu benar, tak ada keraguan sedikitpun tentang itu? Sebab Tuhan Yesus Kristus yang merencanakan.  Sedangkan rancangan manusia bisa pasti terwujud, apalagi rancangan TUHAN. “Rancangan TUHAN adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada orang percaya hari depan yang penuh harapan” (bd. Yer.29:11).
Paulus menyebut beberapa pengharapan dalam panggilan menjadi pengikut Yesus Kristus, a.l.: (a) betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan Yesus bagi orang-orang kudus; (b) betapa hebat kuasa Yuhan Yesus bagi pengikut-Nya yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya (Ef.1: 18b-19).  Mendapat kemuliaan dan kuasa dari Tuhan Yesus, itulah pengharapan Huria Kristen. Mengenal Yesus dengan benar menjadi prasyarat utama untuk dapat memperoleh apa yang diharapkan ini. Kemuliaan dan kuasa yang diharapkan itu ibarat dua sisi mata uang, dan tidak boleh terpisah satu dari yang lainnya. Kuasa harus untuk kemuliaan, dan kemuliaan harus untuk kuasa. Ada kemuliaan yang tidak dibarengi dengan kuasa, sehingga yang mendapat kemuliaan itu sangat tak terandalkan untuk segala hal. Misalnya, Presiden suatu negara parlementer, menjadi seorang mulia, tetapi tidak terandalkan dalam pemerintahan, selain hanya menjadi simbol negara dan meratifikasi undang-undang yang telah disahkan parlemen bersama perdana menteri (kepala pemerintahan). Ada kuasa yang tidak dibarengi dengan kemuliaan, sehingga kuasa itu membuat pemiliknya seperti binatang buas. Misalnya, Adolf Hitler, Fuehrer Jerman, pencetus perang dunia kedua, diberi kuasa oleh negaranya, dan dia tidak mengisi kuasa yang diterimanya itu dengan kemuliaan,  sehingga dia menjadi mesin pembunuh kemanusiaan (membunuh umat Yahudi; pembunuh rakyat Eropah dengan mesin perang dunia yang dibuatnya). Dengan kuasa yang ditangannya, Hitler tidak menunjukkan sedikitpun perilaku kemuliaan selaku pemimpin negaranya. Polisinya pun dia buat menjadi lebih biadab dari binatang buas.  Pengikut Yesus mengharap kemuliaan dan kuasa yang terkombinasi satu sama lain, sehingga setiap karya pengikut Yesus di manapun berada dan apapun kedudukannya, selalu membuat umat manusia sejahtera dan semakin bersyukur kepada TUHAN Allah.  Hal seperti itu dapat diperoleh pengikut Yesus karena kuasa dan kemuliaan itu berdasar pada kekuatan kuasa dan kemuliaan Yesus Kristus sendiri.

6.       Inilah kekuatan kuasa  dan kemuliaan Yesus Kristus: (a) kuasa itu membangkitkan Yesus dari antara orang mati, lalu memberi Yesus suatu tubuh yang mulia. Kuasa dan kemuliaan Yesus inilah yang selalu meliputi Yesus yang bangkit itu, sewaktu DIA bertemu dengan para murid (para pengikut)-Nya. Dia benar-benar memiliki tubuh yang bisa disentuh dan sekaligus yang tidak bisa disentuh (Dia bisa real seperti dirinya sebelum disalibkan, dan bisa sebagai Roh dan tidak dikenal, bahkan bisa masuk ke rumah yang pintu-pintunya ditutup rapat-rapat). (b) kuasa itu yang mendudukkan Yesus di sebelah kanan Allah Bapa di sorga. Dengan kuasa itu Yesus duduk di tahta sorgawi, dan dari sana DIA memerintah di Kerajaan Allah yang datang di bumi dan di sorga. Dalam pemerintahan-Nya Yesus Kristus menunjukkan kemuliaan-Nya dalam memerintah. Dalam pemerintahan-Nya itu, diri-Nya dimuliakan, dan juga harkat semua ciptaan-Nya (termasuk/terutama  harkat manusia) dimuliakan. (c) Dengan kuasa dan kemuliaan itu, Yesus Kristus dan pemerintahan Yesus Kristus menjadi jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, di dunia ini dan di dunia yang akan datang.  
Yesus Kristus lebih tinggi derajatnya dan kemuliaannya dari semua nabi yang pernah dikenal umat manusia (di zaman sebelum kenaikan Yesus ke sorga maupun di zaman sesudahnya, sekarang dan di masa yang akan datang), dan dari semua penganjur agama yang dikenal umat manusia, maupun penganjur ideologi yang dikenal umat manusia. Pemerintahan Yesus lebih tinggi dari semua pemerintahan yang ada di bumi, entah itu kerajaan (monarkhi), republik, negara serikat, oligarkhi, dan pemerintahan yang berdasar pada ideologi apapun atau yang berdasarkan keagamaan ataupun pemerintahan sekuler. Pemerintahan Yesus lebih unggul dari itu semua. Makanya pemerintahan Yesus selalu hadir di setiap pemerintahan suatu negara di manapun di dunia ini, disadari atau tidak disadari oleh pemerintah di negara tersebut. Kerajaan Allah dalam Yesus Kristus di setiap negara selalu seteritorial dengan teritorial negara itu. Kehadiran Kerajaan Yesus Kristus di suatu negara tidak pernah ingin merusak pemerintahan yang ada di negara itu, tetapi secara terus menerus menyinari pemerintahan negara itu agar semakin baik dan semakin baik mengurus rakyat dan negaranya, dan tidak ada dari antara rakyat dan dari aparat pemerintahan itu menjadi korban kejahatan pemerintah, dan rakyat tidak ada yang menjahati pemerintahan negaranya. Kerajaan Kristus yang hadir itu, walaupun sangat dibenci oleh pemerintah negara itu (pemerintah di sana anti Kristus) terus membimbing pemerintah yang anti Kristus itu mengasihi rakyatnya, dan menjauhkan praktek diskriminasi, menghapus korupsi, dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai kesejahteraan rakyatnya yang paling baik. Kalau pemerintahan negara itu mengatakan bahwa perbaikan-perbaikan yang terjadi di negaranya adalah prestasi mereka sendiri, maka Tuhan Yesus Kristus hanya senyum-senyum  mendengar dan melihat klaim seperti itu, karena mereka memang harus mengatakan demikian. Lihatlah misalnya negara Arab Saudi, negara Iran, negara Korea Utara, negara Irak, Mesir, Kuba, Uganda, Indonesia (dengan dan tanpa kehadiran Kristen di setiap negara itu), terus dibimbing oleh Tuhan Yesus agar menjadi negara yang semakin baik, menurut ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dan disepakati di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hanya sangat disayangkan, negara itu sendiri yang semakin rugi kalau negara itu tidak mempercepat dirinya berjalan di jalan yang dikehendaki Tuhan Yesus Kristus. Yang dikehendaki Tuhan Yesus dalam pemerintahan-Nya adalah: terwujudnya setiap negara menjadi negara damai sejahtera dan tempat mempraktekkan hidup saling kasih agave oleh rakyat dan pemerintahnya. Kalau belum ada itu di satu negara, maka pemerintahan negara itu masih jauh di bawah pemerintahan di Kerajaan Yesus Kristus.

7.       Karena kuasa dan kemuliaan itu, segala sesuatu diletakkan di bawah  kaki Kristus, dan Kristus menjadi Kepala dari segala yang ada. Berbahagialah seseorang yang diletakkan di bawah kaki Kristus. Berbahagialah orang yang kepalanya adalah Kristus. Berada di bawah kaki Yesus bukan berarti agar ada nanti diinjak-injak sampai lumat. Tetapi “berada di bawah kaki Yesus Kristus” berarti menjadi orang pertama yang merasakan aliran darah Yesus yang mengucur dari dada-Nya hingga ke kaki-Nya, sewaktu serdadu menghujamkan lembingnya ke dada Yesus. Kuasa darah Yesus yang membasuh dosa itu diperoleh duluan oleh orang yang mau berada di bawah kaki Yesus, sehingga dosa mereka lah yang pertama-tama dibasuh dan dibersihkan.
Kristus diberikan kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Dapat dibayangkan kalau segala yang ada itu satu kepala mereka yaitu Kristus. Sangat sulit melukiskannya. Tetapi sangat indah keadaannya. Ada badannya harimau, gajah, macantutul, manusia, monyet, singa, beruang, burung, ikan paus, dan lain-lain, tetapi satu kepala mereka semua yaitu Kristus. Mungkin lukisannya akan seperti satu tunggul bambu dengan akarnya yang jutaan. Masing-masing akar merupakan badan dari segala yang ada itu. Tak terlukiskan, tetapi sangat indah kehidupan apabila segala yang ada itu bekepalakan Kristus. Biasanya di kepala itu terdapat: otak, telinga, mata, hidung, mulut, kulit serta rambut. Semua ini berfungsi agar otak dapat memerintahkan apa yang seharusnya dilakukan badan (jantung, hati, perut, ginjal, tangan, dan kaki, serta kulit tubuh).  Kalau segala yang ada di bawah satu komando, apakah hasilnya indah pada waktunya? Pasti indah. Karena dengan komando yang diberikan kepala, segala yang ada itu berfungsi sebagaimana mestinya, dan tidak hilang dari hakikatnya yang sebenarnya. Komando dan perintah dari kepala yang satu itu, bukan komando yang mengajari tiap-tiap dari segala yang ada itu. Tetapi komando dari kepala yang satu itu adalah: Hai segala yang ada berfungsilah  masing-masing sebagaimana mestinya, demi menunjukkan kuasa dan kemuliaan penciptamu. Saling mengasihilah. Dan kalau segala yang ada itu menjalankan fungsinya sebagaimana TUHAN aturkan, dan semuanya demi kasih agave dan kuasa serta kemuliaan Allah, maka itulah dunia yang paling indah. Semua terberkati, dan masing-masing menjadi berkat bagi yang lainnya. Itulah yang diharapkan terjadi, mengapa Yesus Kristus naik ke sorga dan dari sana memerintah segala yang ada di bumi.

8.       Kalau jemaat adalah tubuh Kristus, maka segala yang ada dalam tubuh itu berkepalakan Kristus. Semua bagian dari tubuh itu di bawah komando Kristus. Setiap bagian tubuh itu dipenuhi Kristus. Kristus memenuhi semua dan segala sesuatu dalam jemaat, yang menjadi tubuh-Nya. Kalau segala sesuatu dipenuhi Kristus, itu tidak sama dengan pemahaman Batak Toba kuno, yang mengatakan bahwa segala sesuatu punya roh. [Menurut kepercayaan agama Batak Toba kuno: batu, gunung, pohon-pohon, kuda, babi, semut, rumput-rumput, pisau, bambu, dan ciptaan Tuhan yang lainnya memiliki roh. Roh setiap benda itu tidak sama. Sehingga setiap yang punya roh itu masing-masing menunjukkan kemauannya sendiri-sendiri (masibuat roringna)]. Pemahaman Batak Toba kuno ini tidak sama dengan keyakinan Kristen bahwa segala sesuatu yang ada itu dapat didiami oleh Roh Kristus. Artinya kesakralan setiap yang ada itu tergantung kepada Kristus yang satu. Segala yang didiami oleh Roh Kristus atau yang dipenuhi Kristus pasti mengekspresikan kuasa dan kemuliaan Kristus. Itulah kebanggaan Paulus mendengar jemaat Efesus, bahwa mereka beriman sebagai kepenuhan Kristus, sebagai tubuh Kristus. Sehingga mereka benar-benar saling mengasihi, dan juga mengasihi semua orang-orang kudus (ay.15). Huria Kristen juga patut bersyukur kepada TUHAN dalam Kristus, bila melihat dan mendengar bahwa jemaat-jemaat Kristen masa sekarang benar-benar memfungsikan diri mereka sebagai tubuh Kristus, kepenuhan Kristus, dan menempatkan dirinya di bawah kaki Yesus Kristus dan berkepalakan Yesus Kristus. Maka di peringatan hari kenaikan Kristus, mereka selalu bersuka cita, bahwa mereka telah mendapat kuasa dan kemuliaan dari Yesus Kristus yang bangkit dan naik ke sorga. Tempat  mereka sudah disediakan di sorga, dan oleh karena itu, selagi mereka masih di bumi, masing-masing mencari dan menemukan tempat mereka di bumi, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka telah memperoleh kuasa dan kemuliaan dari Tuhan Yesus Kristus yang sudah berada di sorga, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

RENUNGAN

1)      Mari rayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke sorga! Mari ajak sebanyak mungkin orang untuk turut merayakan Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga. Mari rancang aneka ragam kegiatan di gereja maupun di kampung atau di rumah, dalam rangka merayakan Kenaikan Yesus ke sorga. Buatlah kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bahwa “kehidupan” umat TUHAN terus menerus naik, dan tidak pernah turun, seperti yang dinubuatkan dalam Ulangan 28:12-13: “TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” Tuhan Yesus Kristus naik ke sorga, para pengikut-Nya pun ikut “naik” di segala kebaikan, dalam semua liku kehidupan mereka.

2)      Tuhan Yesus naik ke sorga, dan DIA tidak lagi bersama kita di bumi. Kenaikan Tuhan Yesus Kristus di satu sisi hendak mengatakan bahwa Tuhan Yesus Kristus bisa saja tidak selalu bersama dengan para pengikut-Nya di bumi. Itu berarti, kepada kita diserahi tugas dan tanggungjawab untuk mengurus diri kita sendiri secara bertanggungjawab. Tanpa penyertaan Tuhan Yesus pun, pengikut Tuhan harus dapat membangun kehidupan mereka yang lebih baik dan lebih bertanggungjawab. Pengikut Tuhan Yesus Kristus tidak perlu gentar berada sendirian di dunia ini, dan tidak perlu takut dalam menghadapi tantangan-tantangan yang datang dari dunia. Setiap pengikut Yesus Kristus telah dibekali selengkap mungkin oleh Tuhan Yesus Kristus selagi DIA masih bersama mereka dan sebelum DIA naik ke sorga. Pergunakan segala pembekalan yang telah diterima tersebut. Sekarang waktunya untuk menggunakannya. Dalam hal ini, sangat perlu mendengarkan nasihat Paulus dalam Efesus 6:10-17: “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;  karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,  kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;  dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,  dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.”

3)      Selagi Tuhan Yesus Kristus  di sorga, para pengikut-Nya harus memperkuat iman mereka dalam Tuhan Yesus, dan memperdalam dan memperluas kasih-agave mereka terhadap semua orang kudus. Iman pengikut Yesus adalah iman yang mengenal Yesus dengan benar, yang membuat mata hati terang, dan yang memberi pengertian akan pengharapan yang pasti. Yesus Kristus yang bangkit dari kematian, benar-benar naik ke sorga, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Modal para pengikut-Nya untuk bekerja di bumi adalah kemuliaan dan kuasa, yang dua-duanya tidak terpisahkan satu dari yang lainnya; dua-duanya ibarat dua sisi keping uang emas, dianugerahkan kepada mereka. Sekarang Yesus Kristus duduk di sorga, di  sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha kuasa, dan mengatur pemerintahan-Nya di setiap negara yang ada di dunia ini (termasuk di Indonesia ini), sehingga setiap negara itu tahu memerintah lebih baik, demi menuju cita-cita bangsa itu mewujudkan masyarakat adil dan makmur, merdeka, dan maju dalam segala hal. Di setiap negara selalu ada dua kerajaan, yakni kerajaan Kristus dan kerajaan/pemerintahan yang ada di negara itu. Pemerintahan Tuhan Yesus Kristus tidak bisa dihilangkan dari negara itu, sekalipun pemerintah dan seluruh rakyat di negara itu membenci dan menyangkal Tuhan Yesus Kristus. Jika suatu negara (rakyat dan pemerintah-nya) semakin anti kepada Yesus Kristus,  justru Tuhan Yesus Kristus semakin datang  ke negara itu. Di sorga Tuhan Yesus Kristus menyediakan tempat bagi semua orang yang benar-benar beriman kepada-Nya dengan pengenalan yang benar. Yang mati karena nama-Nya dan yang mati dalam nama-Nya tidak akan dikecewakan, sebab kepadanya Yesus bersabda: Hari ini engkau akan ada bersama-sama dengan  Aku di dalam Firdaus.

4)      Yesus naik ke sorga, supaya ia dapat memenuhi semua dan segala sesuatu. Pembekalan yang diberikan-Nya selagi dia di bumi, dan Firman yang disampaikan-Nya selagi DIA mengajar di Galilea dan Yudea, membuat DIA memenuhi semua dan segala sesuatu. Dan pemenuhan itu semakin dinyatakan-Nya melalui pencurahan Roh-Nya yang Kudus kepada setiap pengikut-Nya. Dengan demikian, setiap pengikut Yesus harus bangga kalau dia berkesempatan berada di bawah telapak kaki Yesus, dan sekaligus menerima Yesus Kristus sebagai kepala baginya. Dia akan disucikan, dan dipimpin untuk menunaikan tugasnya memberitakan Injil kepada segala makhluk, memberitakan Injil kepada segala bangsa, dan mengajar mereka melakukan apa yang telah diajarkan Tuhan Yesus sewaktu DIA masih berada di bumi. Perayaan hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga, menyegarkan seluruh Huria Kristen untuk melakukan Pekabaran Injil ke seluruh dunia sampai ke ujung bumi dan sampai ke akhir zaman.  Mari kita dukung perkerjaan zending (PI) yang dilakukan Huria Kristen melalui perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke sorga, Let’s celebrate the Ascension Day. Mari Rayakan kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Kamu akan dipenuhi, semua akan dipenuhi, segala sesuatu akan dipenuhi dengan berkat-Nya.

Pematangsiantar, 1 Maret 2016. Pdt. LaMBaS.