MINGGU TRINITATIS TGL. 22 MEI 2016, EVANGELIUM: YOHANES 16: 12-15

02.01.00 0 Comments A+ a-

YOHANES

16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."
ROH ALLAH PENUNTUN PADA KEBENARAN
TONDI PORBADIA MANOGIHON TU HASINTONGAN

1.      Kata trinitas[1]/trinity/hasitolusadaon/Dreieinigkeit/ketritunggalan, satu istilah yang  sengaja dibentuk Huria Kristen untuk menyimpulkan kebenaran ke-Allah-an  daripada TUHAN Yahowa yang disaksikan dalam kitab suci, Alkitab. Berbicara tentang trinitas berarti berbicara tentang Keesaan TUHAN Allah, bukan ke-tiga-an TUHAN Allah dalam segala hal. Kata ini tidak menyimpulkan/merangkum wujud atau keoknuman daripada TUHAN, melainkan merangkum kesaksian bahwa  Yahowa ’Elohim (TUHAN Allah) yang Esa itu atas kehendak dan kekuasaan-Nya sendiri bekerja dan bergaul dengan manusia sedikitnya dalam tiga cara berada utama, menurut kesaksian Alkitab, sehingga ada tiga penamaan yang diberikan-Nya terhadap diri-Nya dan kemudian penamaan itu diikuti oleh manusia yang percaya kepada-Nya.[2] Trinitas tidak hanya bicara tentang (hanya sedikit saja kaitannya dengan) cara penyataan diri atau cara penampakan diri Allah, tetapi lebih daripada itu. Trinitas dapat dipahami hanya dengan mengikuti kesaksian Alkitab dan percaya kepada TUHAN Allah yang mampu bekerja dan bergaul dengan manusia menurut cara yang Dia lakukan. Penjelasan-penjelasan Alkitab pun tentang hal itu juga sangat terbatas, tetapi cukup untuk membuat manusia percaya. Semua penjelasan teologis yang ada  di sepanjang sejarah gereja dan sejarah teologi juga tetap kurang memadai dalam menerangkan trinitas TUHAN Allah, TUHAN Yang Esa (Yahowa ’Elohenu Yahowa ’Ehad, singkat: Y.E.Y.E. = TUHAN Allah kita, TUHAN Yang Esa, Ul.6:4) itu, dan setiap penjelasan teologis itu hanya merupakan suatu jendela kecil untuk menilik ke dalam “rahasia” Y.E.Y.E. yang tak terselami. Rumusan-rumusan yang sudah dihasilkan dengan penuh kelelahan, seperti rumusan dalam Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea, Pengakuan Iman Athanasius, dan Pengakuan-pengakuan iman yang dirumuskan DGD, PGI atau gereja-gereja tertentu, hanya merupakan sekedar alat bantu yang kurang sempurna untuk memahami rahasia trinitas  Y.E.Y.E. Karena  semua itu selalu merupakan rumusan-rumusan yang kurang sempurna, makanya selalu ada perdebatan kecil atau perdebatan sengit mengenai rumusan-rumusan itu. Benar seperti dikatakan Pemazmur: “Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga” (Mazmur 145:3). Dan benar juga yang dikatakan Paulus: “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” (Roma 11:33). Kebesaran dan jalan-jalan Y.E.Y.E. meliputi hal-hal sehubungan dengan trinitas  Y.E.Y.E.  Yang penting, bahwa Huria Kristen tidak perlu lagi mengulangi kesalahan-kesalahan terdahulu, yakni berkelahi, bersilang-sengketa, bahkan berperang satu sama lain, saling menghancurkan, saling menuduh sebagai pengajar sesat, karena ada pihak-pihak yang menemukan penjelasan-penjelasan yang kurang mencakup kesaksian Alkitab dalam rumusan-rumusan yang dibuat. Memang, setiap rumusan tentang trinitas pasti selalu kurang mencakup dan kurang sempurna untuk menjelaskan trinitas Y.E.Y.E. Dalam memahami trinitas, Huria Kristen harus selalu kembali membaca Alkitab berulang-ulang  dan memahaminya dari kesaksian Alkitab itu. Dan perlu diketahui juga, bahwa setiap penggalan atau ayat Alkitab yang berkaitan dengan trinitas, juga merupakan penjelasan yang kurang sempurna, tetapi cukup untuk menuntun orang percaya bertemu dengan Y.E.Y.E. Dalam kebaktian Minggu Trinitas tanggal 22 Mei 2016 Huria Kristen diajak merenungkan Yohanes 16:12-15, yang didalamnya ada penjelasan yang berkaitan dengan trinitas Y.E.Y.E., tetapi penjelasan itu maupun tafsirannya pasti kurang sempurna bila digunakan untuk  memahami trinitas Y.E.Y.E. sesempurna mungkin. Teks dan tafsiran itu dapat digunakan untuk membantu memahami maksud Tuhan Yesus Kristus, dan untuk menguatkan iman Huria Kristen serta menjadi bekal untuk bersaksi/memberitakan Injil.
2.      Dalam menyikapi  kritikan-kritikan tajam dari agama tetangga yang menuduh Huria Kristen beragama politeis atau mempercayai lebih dari satu Allah, karena ajaran trinitas, tidak perlu hati para pengikut Kristus menjadi gundah karena tuduhan-tuduhan tersebut. Sudah dari sejak awal keagamaanmereka, mereka menganggap bahwa Huria Kristen percaya dan mempertuhan tiga oknum, yakni Allah dan Bunda Maria dan Isa al-Masih , atau Allah Bapa, Isa al-Masih dan Roh Kudus yang masing-masing sebagai oknum-oknum tersendiri. Kesimpulan mereka itu hanya sebatas kajian mereka, belum menunjukkan kebenaran TUHAN Allah. Dari kajian mereka tentang isi Alkitab, mereka mengatakan bahwa Isa al-Masih tidak pernah mengatakan dirinya Anak Allah, apalagi Allah, dan menurut mereka hal itu bersesuaian dengan kesaksian yang tertulis dalam kitab suci mereka. Menurut mereka bahwa Huria Kristen mempercayai Yesus Kristus (Isa al-Masih) sebagai Anak Allah, apalagi sebagai Allah, itu terlalu “berlebihan”, sebab menurut mereka (sesuai kesaksian Kitab Suci mereka) Isa al-Masih itu hanya seorang nabi, Mesias, manusia seperti nabi-nabi yang pernah ada.  Tentu saja kritikan itu dapat dimaklumi sebagai peringatan kepada Huria Kristen agar iman percaya Huria Kristen tidak jatuh kepada kepercayaan politeistis (percaya kepada banyak Allah), tetapi tetap setia kepada kepercayaan monoteis alkitabiah; dan agar Huria Kristen terus menerus mengikut TUHAN Allah dalam Yesus Kristus, yang menyertai umat-Nya melalui Roh Kudus dan Firman-Nya. Hanya dengan mengikuti dan mematuhi kesaksian Alkitab, manusia dapat memahami kepercayaan Huria Kristen kepada Yahowa ’Elohenu Yahowa ’Ehad yang disaksikan Alkitab sebagai Bapa, Putera (Anak) dan Roh Kudus. Dari kesaksian Alkitab dapat dikatakan bahwa kemonoteisan TUHAN Allah Yang Esa itu bukan kemonoteisan yang kaku apalagi yang beku (yakni karena keesaan-Nya, nama-Nya saja pun tidak boleh lebih dari satu, dan tidak boleh diterjemahkan, dan cara berada-Nya  tidak boleh berubah dari dulu sampai akhir zaman dalam pergaulannya dengan manusia), melainkan kemonoteisan yang dinamis (yakni dalam keesaan-Nya DIA adalah TUHAN Allah yang hidup/dinamis, dan hanya terserah kepada DIA sendiri bagaimana cara berada-Nya sewaktu DIA bekerja di tengah umat manusia dan bergaul dengan manusia, DIA tetap satu. Penamaan kepada-Nya diikuti manusia menurut Kehendak-Nya). Malaikat Gabariel atas perintah TUHAN Allah memberitahu Maria bahwa bayi yang akan dilahirkannya harus diberi nama Yesus < Yeshua (Yahowa yasya = Yahowa/’Adonay menyelamatkan; Adonay = Kyrios = Tuhan ). Dari itu Yesus dikenal sebagai Kyrios (Tuhan). Yahowa selalau dipanggil ’Adonay yang bahasa Yunaninya “Kyrios”. Yahowa dan Yesus sama-sama dipanggil Kyrios (TUHAN/Tuhan). Yesus tidak pernah mengatakan dengan terus terang bahwa diri-Nya adalah Anak Allah atau Allah, tetapi Dia mengatakan: “Barangsiapa telah melihat  Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh.14:9).  TUHAN Allah sendiri mengatakan tentang Yesus: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan!” (Mat.3:17). Dari sini Huria Kristen mengaku Yesus Kristus adalah Anak Allah. Setelah Tomas berjumpa dengan Yesus yang bangkit, yang meminta dia merabakan tangannya ke tangan Yesus yang berbekas kena paku dan ke dada Yesus yang berbekas kena tikam, tidak berlebihan apabila Tomas mengatakan: “Tuhanku dan Allahku!” kepada Yesus Kristus.  Tentang Roh Kudus, Yesus berkata: “Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh.14:26). Yesus memberikan Roh Kudus yang menyatu  pada diri-Nya kepada murid-murid-Nya: “Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus” (Yoh. 20:21-22). Sejauhmana kesaksian-kesaksian ini dapat diyakini sebagai petunjuk untuk trinitas Y.E.Y.E., tergantung kepada hati yang terbuka atau yang tertutup kepada pengajaran Alkitab tentang Y.E.Y.E. Semua itu menunjukkan Keesaan TUHAN Allah, yang dalam kesempatan ini disebut “Keesaan Yang dinamis/yang hidup”.
3.      Yohanes 16:12- 15 adalah penggalan dari perikop yang memberitakan tentang Pekerjaan Penghibur  (judul yang diberikan LAI untuk) Yohanes 16:4b-15. Menurut Yesus sudah tiba waktunya memberitahu kepada murid-murid-Nya tentang kepergian-Nya ke pada Dia yang mengutus-Nya (Bapa-Nya).  Dan sebagai pengganti kehadiran-Nya, Yesus akan mengutus Penghibur (Roh Kebenaran = Roh Kudus) kepada murid-murid-Nya (Yoh.14:15-31). Dalam kesempatan ini Yesus menerangkan sebagian dari tugas Roh Kudus, yakni menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Dosa: karena mereka (dunia) tetap tidak  percaya kepada Yesus. Kebenaran: karena Yesus pergi kepada Bapa dan para murid-Nya tidak melihat Yesus lagi. Penghakiman: karena penguasa dunia ini telah dihukum. Yesus membatasi apa yang perlu dikatakan-Nya kepada para murid-Nya, walaupun masih banyak hal yang akan dikatakan-Nya kepada mereka. Waktu itu Yesus menganggap para murid-Nya belum dapat menanggung semuanya yang akan dikatakan-Nya. Apa yang belum disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya akan disampaikan oleh Penghibur (Roh Kebenaran) yang akan diutus Yesus kepada mereka.
4.      “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu”, kata Yesus kepada para murid-Nya. Berapa banyak? Tidak terhitung banyaknya. Sudah cukup panjang ajaran Yesus yang dicatat dan dibukukan oleh Yohanes, tetapi dia mengatakan: “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh. 20:30-31). “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yoh. 21:25). Harus diakui, bahwa dengan membaca seluruh isi Alkitab, atau seluruh isi empat Injil yang ada dalam Perjanjian Baru, belum semua pertanyaan manusia dapat terjawab, belum semua kebutuhan manusia diajarkan Yesus. Misalnya, kalau orang bertanya bagaimana menukangi komputer, pesawat terbang, pembangkit listrik tenaga nuklir, apakah ada makhluk di planet-planet lain, tentu saja jawabannya tidak akan ditemukan dari empat kitab Injil di Perjanjian Baru. Seandainya Yesus – sebagai manusia super genius - waktu itu menjelaskan tentang menukangi komputer, pesawat terbang, teknologi nuklir, hidup di planet lain, pasti semua itu belum tertanggungkan oleh para murid-Nya, karena belum tersedia sarana-sarana untuk itu. Hal-hal yang akan datang dibiarkan Yesus akan terjawab di masa-masa yang akan datang, setelah hal-hal itu menjadi kebutuhan manusia. Dia akan menjawab semuanya itu, dalam kedatangan-Nya sebagai Roh Kudus, yang bisa menuntun manusia, disadari atau tidak disadari oleh manusia itu. Memang TUHAN Allah selalu menanggungkan kepada manusia, apa yang sudah bisa terpikul oleh manusia itu. Dalam hal ini berlaku juga apa yang dikatakan Paulus: “Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing” (Roma 12:3). “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Kor. 10:13). Berjalan bersama Yesus Kristus, yang menyertai dengan Roh Kudus-Nya, pasti akan mendapat semakin banyak ajaran-ajaran yang baik, dan pengalaman-pengalaman baru yang dapat ditanggung, demi kemaslahatan umat manusia.
5.      Yesus, tahu bahwa fisik/tubuh-Nya akan dibunuh dan dimatikan, dan walaupun DIA bangkit dari kematian, Dia pastikan bahwa DIA akan kembali kepada yang mengutus DIA, yakni ke pada Bapa-Nya yang di sorga. DIA tahu bahwa murid-murid-Nya atau para pengikut-Nya harus melanjutkan pekerjaan pemberitaan Kabar Baik, yakni berita pengampunan dosa dan berita keselamatan itu sampai ke ujung bumi. Penyertaan-Nya kepada para pengikut-Nya tidak lagi penyertaan secara fisik, tetapi penyertaan dengan Roh-Nya Yang Kudus. Dan Yesus menegaskan bahwa lebih Baik DIA pergi kepada Bapa-Nya. “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi”, kata Yesus kepada para pengikut-Nya. Yesus tahu, bahwa penyertaan-Nya secara fisik sungguh sangat terbatas, tetapi penyertaan-Nya dengan Roh-Nya sungguh sangat tidak terbatas: jumlah yang disertai juga tak terbatas; dan tempat penyertaan pun juga tidak terbatas. Di manapun pengikut Yesus berada dan berserak, Roh Kristus pasti akan menyertai setiap dari mereka. Perikop Yoh.16:12-15 secara khusus membuka sedikit jendela memahami tentang Roh Kudus dalam trinitas. Di perikop lain pasti ada berita tentang Roh Kudus sejak zaman PL hingga di zaman para Rasul dan di akhir zaman. Di kesempatan lainlah itu dibicarakan.
6.      Tugas-dan fungsi Roh Kudus menurut Yoh. 16:12-15
(a)    Roh yang akan menyertai para pengikut Yesus Kristus dalam perikop ini disebut Roh Kebenaran. Roh itu menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Kebenaran yang dimaksud adalah : Yesus pergi kepada Bapa dan para pengikut-Nya tidak lagi melihat Yesus (bd. ay.10). Dunia harus diinsafkan bahwa Yesus yang disalibkan, mati dan dikuburkan, lalu bangkit dari kematian, naik ke sorga, telah berada di sorga, kembali bersatu dengan Bapa-Nya yang di sorga, tetapi DIA selalu menyertai/mendampingi (accompany) para pengikut-Nya di manapun berada, melalui Roh Kudus-Nya. Artinya, kehadiran Yesus bersama pengikut-Nya digantikan dengan kehadiran “Yang tidak lagi dapat dilihat oleh para pengikut-Nya”. 
(b)   Roh kebenaran akan memimpin pengikut Yesus ke dalam seluruh kebenaran (en t aletheíā pasē) (bd. ay.13a). Yesus menyadarkan para pengikut-Nya bahwa sungguh sangat banyak kebenaran di dunia, dan mereka harus mempelajarinya dan kemudian memegang kebenaran yang sejati. Ada kebenaran TUHAN Allah, TUHAN Yang Esa (Y.E.Y.E), kebenaran Yesus Kristus,  kebenaran Allah (al-’Ilah), kebenaran dewa-dewi, kebenaran filosofi, kebenaran adat/budaya/sosiologi, kebenaran negara, kebenaran setiap kitab Suci (misalnya: kebenaran Alkitab), kebenaran pribadi, kebenaran umum/universal, kebenaran duniawi, kebenaran sorgawi, kebenaran matematis/ilmu pasti, kebenaran biologi, kebenaran relatifis, kebenaran agama, kebenaran iman, kebenaran iblis, dan seterusnya. Daftar ini dapat dibuat sepanjang mungkin. Roh Kebenaran menuntun pengikut Yesus Kristus kepada seluruh kebenaran itu, dan pengikut Yesus (sendiri-sendiri atau bersama-sama) harus mau dan rela dipimpin mendalami setiap kebenaran itu, lalu melihat/mengakui kebenaran sejati yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Memang yang paling utama harus didalami setiap pengikut Yesus Kristus dalah “seluruh kebenaran sejati” yang diajarkan Yesus Kristus.
(c)    Yesus Kristus tidak lagi secara fisik mengajarkan seluruh kebenaran-Nya kepada murid-murid-Nya, tetapi Yesus Kristus mengajar mereka dengan diri-Nya yang datang sebagai Roh Kudus (Roh Kebenaran). Ini merupakan metode baru yang digunakan Yesus Kristus dalam mengajar para pengikut-Nya. Sehubungan dengan itu, para pengikut Yesus harus mengubah metode mereka dalam belajar kebenaran Yesus Kristus dari Roh Kudus/Roh Kebenaran, karena tidak lagi seperti metode mereka belajar sewaktu Yesus secara fisik mengajar mereka. Karena Yesus Kristus sudah menjadi Roh, maka roh setiap pengikut Yesus Kristus harus diasah agar mampu berkomunikasi dan dengar-dengaran kepada Roh Kebenaran yang memimpin dan mengajar mereka. Para pengikut Yesus harus menjadi manusia-manusia yang berkerohanian  kualitas tinggi (namarpartondion na tung mansai denggan), berhikmat dan berkemampuan bahasa komunikasi dengan Roh, dan memahami bahasa Roh Kebenaran.  
7.      Apa yang akan diajarkan oleh Roh Kebenaran itu?
Yohanes dalam Yoh.14:15-31 dan Yoh.16:4b-15 hanya  memberi sebagian dari garis besarnya. Menurut Yesus Kristus, Penghibur, Penolong yaitu Roh Kudus/Roh Kebenaran yang akan diutus oleh Bapa dalam nama Yesus
(1)   Akan mengajarkan segala sesuatu (Yunani: panta; Latin: omnia; Ibrani: hakol) kepada para pengikut Yesus (Yoh.14:26b). Apa yang dimaksud dengan “segala sesuatu”  adalah segala yang dibutuhkan oleh manusia (khususnya oleh pengikut Yesus) untuk diketahui dan dikembangkan, dalam perjalanan waktu. Beberapa di antaranya: ilmu pengetahuan, teknologi, teologi, biologi, zoologi, politik, sosial-budaya, keagamaan, geologi, geografi, oceanologi, hydrologi, perbintangan, bahkan kriminologi, diabologi, dan logi-logi lainnya.
(2)   Akan mengingatkan semua yang telah Yesus katakan kepada para pengikut Yesus (bd. Yoh. 14:26c). Semua yang diajarkan Yesus kepada pengikutnya selama tiga tahun bekerja di Yudea dan Galilea, sungguh cukup banyak. Sewaktu Yesus mengajarkannya, tidak ada juru catat secara tertulis, tetapi dicatat dalam setiap otak orang yang mendengarnya. Roh Kudus mengingatkannya  kepada murid-murid Tuhan Yesus, dan kemudian dicatat dalam bentuk kesaksian-kesaksian dan dibukukan menjadi kitab Injil. Menyadari keterbatasan para pengikut Tuhan Yesus, Yohanes mengatakan dalam bagian akhir kitab Injil yang ditulisnya: Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab  ini
yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu (Yoh.20:30-31; 21:25). Semua tulisan itu merupakan yang diilhamkan Allah. Dari itu benar yang dikatakan Paulus kepada Timotius: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran" (II Timotius  3:16).
(3)   Tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya (dari Yesus Kristus) itulah yang akan dikatakan-Nya (bd. Yoh.16:13b). Yesus Kristus tetap hidup sampai selama-lamanya (kekal). DIA terus mengajar para pengikut-Nya sampai kini dan di sini. Roh Kudus menyampaikan ajaran Yesus yang belum sempat Dia ajarkan sewaktu Dia melayani 3 tahun di Yudea dan Galilea. Suatu jaminan kebenaran dari apa yang disampaikan Roh Kudus/ Roh Kebenaran, adalah bahwa apa yang didengar-Nya dari Yesus Kristus itulah yang diajarkan Roh Kudus. Bukti bahwa ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Roh Kebenaran di zaman sekarang bersumber dari apa yang didengar Roh Kudus dari Yesus Kristus adalah keselarasan ajaran yang disampaikan sekarang (yang disampaikan Roh Kudus) dengan ajaran yang telah disampaikan Yesus Kristus sewaktu hidup-Nya sebagai Rabbi di dunia. Tidak mungkin berasal dan didengar dari Tuhan Yesus, kalau ajaran yang disampaikan Roh Kudus sekarang menyangkal kebenaran-kebenaran yang telah disampaikan sebelumnya. Kalau kebenaran yang disampaikan sekarang masih merupakan pengembangan daripada kebenaran yang disampaikan dulu oleh Yesus, hal itu dapat dimaklumi dan diterima sebagai bagian dari kebenaran sejati dari Yesus Kristus. Kebenaran baru yang belum pernah diajarkan Yesus, dan sekarang diajarkan oleh Roh Kudus, akan diuji kebenarannya dengan apakah kebenaran itu (1) demi kasih agave yang diajarkan Yesus, (2) demi keselamatan dan kemaslahatan umat manusia, (2) demi pemuliaan Allah Bapa dalam Yesus Kristus, (4) demi lenyapnya sengat Iblis di tengah umat manusia, dan (5) demi tidak adanya dosa manusia terhadap sesamanya dan terhadap Tuhan.
(4)   Akan memberitakan tentang hal-hal yang akan datang kepada para pengikut Yesus (Yoh.16:13c). Masih banyak lagi tentang hal-hal yang akan datang yang belum disampaikan Tuhan Yesus kepada para pengikut-Nya sebelum DIA disalibkan, dan sebelum DIA naik ke sorga. Juga belum semua hal tentang hal-hal yang akan datang itu diwahyukan kepada  Yohanes dan dituliskan dalam kitab Wahyu kepada Yohanes. Roh Kebenaran akan memberitahu pengikut Yesus tentang hal-hal yang akan datang (Yunani: erchomena; partizip plural). Sayang hanya satu hal yang paling sering dispekulasikan oleh  beberapa pengikut Yesus tentang hal yang akan datang itu, yakni tentang kapan datangnya akhir zaman atau hari kedatangan Tuhan Yesus keduakalinya (kembalinya Tuhan Yesus datang ke dunia dari sorga) untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Pada hal, tentang yang satu ini, Yesus melarang para pengikut-Nya berspekulasi. Sampai sekarang spekulasi pemberitaan kedatangan kembali Yesus Kristus ke dunia dari sorga masih selalu menyesatkan banyak orang. Itu dapat diperiksa dari zaman jemaat Kristen di Tessalonika di zaman Paulus sampai kepada peramalan yang disampaikan Mangapin Sibuea di zaman sekarang. Ada produser film bersama dengan para bintang-bintang filmnya membuat film “2012” yang menceritakan tentang datangnya hari akhir zaman di tahun 2012 yang lalu, tetapi semuanya itu hanya ingin hendak menggetarkan jantung manusia, agar jangan terkejut bila akhir zaman tiba. Maka kalau Yesus mengatakan bahwa Roh Kebenaran akan memberitakan tentang hal-hal yang akan datang, tidak perlu itu dikaitkan  dengan akhir zaman, tetapi dengan dengan banyak hal-hal yang belum terjadi atau belum ada di masa lampau maupun sekarang, tetapi akan terjadi dan akan menjadi ada besok atau di hari, bulan, tahun  maupun abad, millenium yang akan datang. Hal-hal yang akan datang itu bisa saja merupakan pengembangan daripada yang sudah pernah ada atau yang ada sekarang (new created), dan bisa juga hal yang sama sekali baru (new creation). Misalnya, manusia dilahirkan sebagai manusia yang  bisa terbang; ada virus penyakit yang sama sekali baru; bahan makanan manusia tidak lagi  seperti makanan yang ada sekarang; cukup sekali makan untuk satu tahun. Bisa saja terjadi, bumi keluar dari garis edarnya, karena matahari sudah mulai pudar. Atau  manusia dilahirkan sebagai manusia yang tahan hidup di tempat yang temperaturnya lebih 100 derajat celcius. Muncul temuan-temuan baru manusia melalui pengembangan ilmu yang sudah didapatkannya. Untuk itu pengikut Tuhan Yesus harus bersedia diajar oleh Roh Kebenaran, sehingga mereka menjadi pelopor-pelopor untuk hal-hal yang akan datang tersebut. Sebab kalau pengikut Tuhan Yesus tidak siap untuk itu, bisa saja manusia yang  anti Tuhan Yesus dianugerahi untuk turut dalam mendatangkan hal-hal yang baru tersebut. Bila demikian yang terjadi, maka hidup pengikut Tuhan Yesus Kristus akan menjadi penuh penyesalan. Dan walaupun mereka menyeru: Tuhan, Tuhan!, mereka akan dihukum sebagai manusia yang tidak memberhasilkan “modal” yang diberikan Tuhan Yesus kepada mereka (seperti hamba yang menerima satu mina tetapi mengubur mina yang diterimanya itu dan mengembalikan mina itu kepada yang memberikan seperti dulu dia terima, dan akhirnya dia dihukum)..
(5)   Akan memuliakan Tuhan Yesus Kristus (Yoh.16:14a). Roh Kudus tetap mengerjakan tugas dan fungsi-Nya “soli Deo gloria”, hanya untuk kemuliaan TUHAN Allah dalam Tuhan Yesus Kristus saja. Kalau ada berita dari suatu Roh  yang tidak memuliakan TUHAN Allah dalam Yesus kristus, berarti Roh itu bukan Roh Kebenaran. Pemuliaan Tuhan Yesus Kristus menjadi ukuran mutlak untuk menentukan apakah suatu ajaran (yang disampaikan oleh Roh atau oleh siapapun)  benar atau tidak, mengandung kebenaran atau mengandung kepalsuan. Dikaitkan dengan hal ini, pertanyaan yang diajukan Yakobus: "Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?" (Yakobus 3:11), akan dijawab dengan: Tidak! Tuhan Yesus sebagai sumber “air hidup”, pasti tidak menyuruh Roh Kudus untuk memancarkan “air kematian” kepada orang yang dikasihi-Nya. Tidak benar lagi Roh itu suruhan Yesus Kristus, apabila Roh itu menyatakan diri-Nya Roh Kudus pada hal Dia menyampaikan berita-berita yang menghina Tuhan Yesus Kristus. Baru benar DIA Roh Kudus, kalau berita yang disampaikan-Nya memuliakan Tuhan Yesus Kristus.
(6)   Akan memberitakan apa yang diterima-Nya dari pada Tuhan Yesus Kristus kepada para pengikut Yesus (bd. Yoh.16:14b. 15b).  Yang didengar dan yang diterima dari Tuhan Yesus bisa saja ada bedanya. Yang didengar biasanya berupa suara; yang diterima bisa saja berupa suara atau benda atau ajaran atau kuasa. Beberapa contoh yang dapat diyakini diterima Roh Kebenaran dari Tuhan Yesus Kristus dan disampaikan kepada para pengikut Yesus adalah: (1) Berkat dari Tuhan Yesus Kristus; (2) Kehidupan yang telah disediakan Tuhan Yesus Kristus bagi setiap orang yang percaya; (3) Pengampunan dosa dan keselamatan yang dianugerahkan Yesus Kristus kepada setiap orang percaya pasti akan disampaikan oleh Roh Kudus kepada setiap orang percaya; dan (4) Kuasa untuk tidak mengampuni dosa kepada Roh Kudus; (5) Pemeliharaan TUHAN Allah (providentia Dei) kepada setiap orang percaya; (6) Penyertaan TUHAN Allah (accompany of God) kepada Huria Kristen; dan banyak contoh yang lain lagi.
8.      “Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya”, kata Tuhan Yesus. Kesaksian ini juga merupakan petunjuk kepada Keesaan TUHAN Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Sebab Yang Bapa punya = Yang Yesus punya, bukan hanya hal benda, harta, kuasa, tetapi juga hal ke-diri-an. Kalau kalimat itupun dibalik, misalnya: ‘Segala sesuatu yang Yesus punya, adalah Bapa punya”, maka KEESAAN Bapa dan Yesus (Anak Allah) semakin dipertegas. Sewaktu Yesus punya tubuh manusia, dalam tubuh manusia kepunyaan Yesus itulah Bapa punya tubuh manusia. (Suatu hal yang paling sulit terpikirkan menurut ratio keagamaan atau  alat berpikir secara agama). Kalau Roh Kebenaran memberitakan  kepada para pengikut Tuhan Yesus apa yang diterima Roh Kebenaran (Roh Kudus) itu dari Tuhan Yesus, maka baik Bapa, Tuhan Yesus (Anak Allah) dan Roh Kudus benar-benar Esa dalam hal apa yang dimiliki Y.E.Y.E.
9.      Kalender gerejawi yang diawali dengan minggu Advent, diisi masa Natal, Epifanias, pra-paskah, Paskah (Ketersaliban, kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus), Kenaikan Yesus ke Sorga, Pencurahan Roh Kudus, merupakan deretan masa pengajaran dan pembekalan Huria Kristen dalam hal mempersiapkan diri menerima dan melaksanakan perintah Tuhan Yesus: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk.16:15). “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20). Para pengikut Yesus (Huria Kristen)  diharapkan melaksanakan  perintah itu terutama dalam masa-masa setelah Yesus berada di sorga, dan DIA menyertai para pengikut-Nya dengan Roh-Nya yang Kudus. Dari itu masa-masa Trinitas [(yang dimulai dengan Minggu Trinitas dan diakhiri pada Minggu sebelum Pengenangan Terhadap Orang-orang Yang telah Meninggal Dunia (Akhir Tahun Gerejawi)] dalam Kalender Gerejawi, merupakan Minggu-Minggu Intensifikasi dan Extensifikasi Pelaksanaan Perintah Tuhan Yesus (untuk pergi memberitakan Injil ke seluruh dunia, menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus, membaptis manusia dalam nama TUHAN Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, mengajar manusia melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan Yesus kepada para pengikut-Nya).  Dalam pelaksanaan Tugas itu, makna firman Tuhan Yesus yang ada dalam perikop Yoh. 16:12-15 merupakan penyegar semangat dan kekuatan bagi para pengikut Tuhan Yesus di masa sekarang.  Dari Firman Tuhan Yesus itu, diingatkan:
1)      Agar Huria Kristen terus rajin dan tekun belajar dan mempelajari Firman TUHAN yang sudah disampaikan TUHAN Allah dan sekarang terdokumen dalam Kitab Suci, dan yang akan diingatkan Roh Kudus  sewaktu para pengikut Tuhan Yesus memberitakan Injil dan mengajar umat Tuhan melakukan ajaran-ajaran Tuhan Yesus.
2)      Agar Huria Kristen terus membuka diri dengar-dengaran kepada Ajaran Yesus yang didengar  Roh Kudus dari Tuhan Yesus dan disampaikan oleh Roh Kudus ke dalam hati nurani dan akal pikiran para pengikut Tuhan Yesus, dan mengkombinasinya dengan Firman TUHAN yang sudah ada dalam Alkitab, sehingga Ajaran Baru yang dulunya belum disampaikan Tuhan Yesus menjadi modal bagi pengikut Tuhan Yesus menuntun dunia ini kepada hidup yang semakin baik dan semakin baik dalam segala hal.
3)      Agar Huria Kristen mau dan rela dipimpin oleh Roh Kudus/Roh Kebenaran ke dalam seluruh kebenaran yang ada di dunia ini dan kepada seluruh kebenaran yang diajarkan Tuhan Yesus hingga benar-benar teguh dalam kebenaran sejati yakni kebenaran Kristus, dan terus bergiat menterapkan kebenaran sejati itu agar menjadi kebenaran yang mewarnai, menggarami atau menyinari seluruh kebenaran yang ada di seluruh dunia (yakni kebenaran yang terkandung dalam setiap agama, filosofi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, lingkungan, dan lain-lain).
4)      Agar Huria Kristen terus bergiat menjelaskan keselarasan maupun ketidak selarasan ajaran – ajaran yang terkandung dalam Kitab Suci Alkitab dengan ajaran-ajaran baru, temuan-temuan baru, segala sesuatu yang baru, dan tentang hal-hal yang baru yang akan datang dan sudah datang, sehingga hal-hal yang baru itu tidak mengarahkan kehidupan umat manusia kearah hidup yang semakin rusak melainkan semakin baik, dan menjadi berkat dan sukacita bagi seluruh umat manusia dan pemuliaan bagi TUHAN Allah dalam Yesus Kristus.
5)      Agar Huria Kristen terus menerus bergiat untuk menunjukkan pemuliaan TUHAN Allah Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus, dengan tuntunan Roh Kebenaran (Roh Kudus) yang selalu datang dan siap sedia menyertai seluruh Huria Kristen, dalam segala hal. Misalnya, Huria Kristen memuliakan TUHAN, baik dalam penderitaan, pergumulan hidup, pembuatan karya-karya (yang sederhana dan yang agung), dalam pergaulan kemasyarakatan, dalam pelaksanaan kerja mencari nafkah, dan perolehan rezeki yang melimpah, atau pengalaman merugi yang tidak terduga, dalam keadaan berpangkat atau tidak berpangkat, dalam keadaan miskin atau kaya, dalam beragama dan berkerohanian, dalam kehidupan sekuler, maupun dalam keadaan yang bagaimanapun.
6)      Agar Huria Kristen terus menerus menguatkan dan meneguhkan iman percayanya kepada Yahowa ’Elohenu Yahowa ’Ehad, bahwa Keesaan TUHAN Allah Bapa dalam Yesus Kristus, dan Yang bergaul di masa sekarang dengan umat manusia dalam Roh Kudus dan Firman TUHAN adalah cara bergaul dan cara berada yang dilakukan TUHAN kepada umat manusia dalam menyampaikan berkat ataupun peringatan (bahkan hukuman) kepada seluruh umat manusia. Keesaan Y.E.Y.E. adalah keesaan yang dinamis itu, bukan keesaan yang kaku (dan sama sekali tidak keesaan yang beku), dan Keesaan TUHAN dalam trinitas-Nya menjadi sumber sukacita bagi seluruh umat manusia terutama khususnya  bagi pengikut Tuhan Yesus Kristus. Roh Tuhan, yang disebut juga Roh Kebenaran, Roh Kudus, Roh Penghibur atau Roh Penolong, menuntun setiap orang percaya kepada kebenaran trinitas atau Keesaan TUHAN yang menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Amen.
Pematangsiantar, 26 Maret 2016. Pdt. LaMBaS.




[1] KBBI Ed. 3 memberi arti trinitas: “tritunggal, keesaan dari tiga unsur ketuhanan (bapak, putra, dan Roh Kudus dl agama Kristen Katolik”. Dalam WRF Browning, Kamus Alkitab. A Dictionary of the Bible.Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab, Tena, Tempat, Tokoh dan Istilah-istilah Alkitabiah (Diterjemahkan oleh Dr.Lim Khiem Yang, Bambang Subandrijo, MTh), PT BPK GM, 2007, h.458 diberi penjelasan: “Trinitas Doktrin Kristen mengenai ketritunggalan Allah. Trinitas tidak explisit disebutkan dalam PB, tetapi dirumuskan oleh Gereja setelah penelitian terus-menerus atas data Alkitab. Allah yang esa dinyatakan sebagai Bapa, Anak dan *Roh Kudus, kesemuanya adalah Allah, tetapi setiap oknum dibedakan tersendiri.”
[2] Tuhan Allah sendiri yang menyebut diri-Nya Bapa (baca: Yes.9:5; 1 Taw.17:13; 22:10; 2 Sam.7:14; Ul. 32:6). Yesus menyebut TUHAN Allah yang mengutus-Nya dengan sebutan Bapa (dalam PB passim). Dari itu umat percaya memanggil TUHAN Allah sebagai Bapa (baca: Mzm.68:6; Yes.63:16; 64:8; Yer.3:4. 19; dalam PB: passim). TUHAN Allah yang menyebut Firman-Nya yang menjadi manusia “AnakNya yang dikasihi-Nya”, dan dari itu Huria Kristen memanggilnya “Anak Allah”. Melihat Tuhan Yesus Kristus sama dengan melihat TUHAN Allah Bapa. TUHAN Allah dalam Yesus Kristus yang mengutus Roh Kudus, Yang kepunyaan-Nya adalah kepunyaan TUHAN Allah Bapa dan Yesus Kristus, Anak Allah.